Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) menyerukan alokasi 1 % APBN untuk memperkuat edukasi, penegakan hukum, dan rehabilitasi narkoba saat workshop SDM di STABN Sriwijaya, Tangerang, Sabtu (29/6/2024). Ketua Umum I Nyoman Adi Peri, S.H. menegaskan komitmen “sikat habis” pelanggar internal dan mengajak BNN, Polri, Kejari, dunia usaha, serta masyarakat bersinergi menyelamatkan generasi muda.
Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) menyerukan alokasi 1 % APBN untuk memperkuat edukasi, penegakan hukum, dan rehabilitasi narkoba saat workshop SDM di STABN Sriwijaya, Tangerang, Sabtu (29/6/2024). Ketua Umum I Nyoman Adi Peri, S.H. menegaskan komitmen “sikat habis” pelanggar internal dan mengajak BNN, Polri, Kejari, dunia usaha, serta masyarakat bersinergi menyelamatkan generasi muda.
Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) berkomitmen memperluas jaringan pengurus hingga mencakup 38 provinsi demi memaksimalkan edukasi bahaya narkoba dan membangun lebih banyak “Kampung Bersinar”. Waketum DPP GANNAS Rois Basuki menegaskan bahwa pencegahan pemakai baru dan sinergi masyarakat–pemerintah menjadi strategi kunci menyelamatkan generasi muda serta menekan beban rehabilitasi negara.
Menanggapi penangkapan selebgram Chandrika Chika dan lima rekannya atas penggunaan vape liquid ganja, Sekjen GANNAS Rully Ardian menilai mereka pantas direhabilitasi karena termasuk korban penyalahgunaan narkotika, bukan pengedar. Rully menekankan bahwa penjara bukan solusi bagi pengguna; rehabilitasi sesuai prosedur lebih efektif memulihkan mereka sekaligus menekan pasar bandar narkoba yang menyasar generasi muda.
Bertempat di Ballroom Unity Building, Kabupaten Tangerang, GANNAS bersama MPR RI menggelar sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika untuk meneguhkan fondasi kebangsaan generasi muda. Kegiatan ini juga dimeriahkan pengumuman pemenang lomba artikel bertema pencegahan narkoba, menegaskan komitmen GANNAS menghadirkan aktivitas positif dan edukatif bagi pelajar.
Menanggapi digagalkannya penyelundupan 324,3 kg sabu jaringan Thailand–Aceh, Ketua Umum GANNAS I Nyoman Adi Peri menegaskan perlunya integrasi teknologi antara Bakamla, Bea Cukai, BNN, dan Bareskrim guna memantau 6 000 kapal yang melintasi perairan Indonesia. Disparitas harga sabu di Asia Tenggara dan celah kompromi oknum hukum disebutnya sebagai “lingkaran setan” penyebab Indonesia terus menjadi target utama kartel narkotika.